“Jadi kita jangan hanya sekadar bicara, kita bisa berkontribusi langsung dan kami membuka kesempatan yang besar,” ujar dia.
Direktur Utama PGEO Ahmad Yuniarto menyebut, langkah IPO perseroan merupakan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan investasi pengembangan energi bersih berbasis panas bumi. Dengan dana hasil IPO, perseroan berencana untuk menambah kapasitas terpasang sebesar 600 megawatt.
“Fokus utamanya adalah menumbuh kembangkan kapasitas panas bumi, pada saat yang sama juga terus pengembangan kapabilitas,” kata Ahmad.
PGEO resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (24/2/2023). Dalam IPO ini, perseroan mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe sebanyak 3,81 kali. (RRD)