Penyaluran kredit BRIS tumbuh 14 persen menjadi Rp261 triliun sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16 persen sebesar Rp298 triliun. Hal ini membuat posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) naik secara bulanan menjadi 87,6 persen meskipun bila dibandingkan Agustus 2023 lebih rendah yang saat itu mencapai 88,9 persen.
Victor mempertahankan target harga saham BRIS sebesar Rp2.800 meski harganya saat ini sudah menyentuh Rp3.100 per saham. Dia beralasan harga saham BRIS saat ini diperdagangkan sedikit di atas nilai wajarnya.
"Meski pertumbuhan pada pasar syariah dan manajemen yang solid untuk mendukung pertumbuhan, kami mempertahankan rating HOLD karena melihat harga saham bank ini sudah diperdagangkan pada valuasi yang wajar," kata Victor.
Dengan kata lain, target harga itu menunjukkan potensi penurunan alias downside 10 persen dengan potensi dividend yield hanya 0,7 persen.
(Rahmat Fiansyah)