Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,65 triliun dan laba sebesar Rp512,44 miliar atau melebihi target laba yang dipatok Perseoran. Adapun jumlah asset sebesar Rp9,15 triliun, meningkat 7,14 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024 sebesar Rp8,54 Triliun.
Peningkatan tersebut didorong oleh bertambahnya nilai investasi pada entitas asosiasi, yang tumbuh sebsar 20,15 persen atau senilai Rp651,8 miliiar dibandingkan tahun 2023.
Manajemen optimistis dengan prospek bisnis Perseroan pada 2025, meskipun menghadapi tantangan global dan ekonomi yang dinamis. Berdasarkan proyeksi World Economic Outlook yang dirilis bulan Januari 2025, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mencapai 3,3 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
2024 yang hanya sebesar 3,2 persen.
Penurunan inflasi global diprediksi menjadi 4,2 persen pada 2025, setelah mencapai 5,7 persen pada 2024, menunjukkan bahwa perekonomian dunia mulai stabil setelah menghadapi tantangan besar seperti pandemik Covid-19. Ini membuka peluang baru bagi Perseroan untuk memperkuat posisinya di pasar.
Manajemen melihat potensi besar dalam penerapan teknologi baru dan inovasi konstruksi, yang dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas proyek. Hal ini akan memberi Perseroan keunggulan kompetitif di pasar yang semakin mengutamakan kualitas dan kecepatan.
(kunthi fahmar sandy)