“PTBA bakal paling diuntungkan dari usulan kebijakan levy, namun kami belum memperhitungkan hal tersebut dalam forecast kami karena belum adanya detail kebijakan tersebut,” tulis analis Maybank Sekuritas, Richard, dalam riset tersebut.
Sebelumnya, manajemen PTBA juga telah merespons sorotan sebagian pihak atas rencana akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu yang telah digagas perusahaan. Atas sorotan tersebut, pihak PTBA mencoba meyakinkan bahwa proses akuisisi tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan, termasuk juga kemampuan membayar dividen secara material.
Lagipula, proses akuisisi disebut masih dalam tahap yang sangat awal, sehingga opsi skema yang bakal digunakan dalam transaksi juga masih sangat beragam, termasuk diantaranya skema patungan (joint venture/JV). Tak hanya itu, PTBA juga mengisyaratkan bakal melakukan bauran metode pembiayaan, demi memastikan agar level internal rate of return (IRR) tetap dalam kondisi aman.
"(PTBA) sudah memberi sinyal bahwa tidak akan mengambil 100 persen kepemilikan (dalam PLTU Pelabuhan Ratu). Transaksi juga akan menggunakan campuran metode pendanaan agar biaya (pendanaan) bisa rendah, dan memastikan IRR sesuai dengan yang diinginkan,” tegas Richard. (TSA)