"Tapi, Trump mengejutkan mereka dengan pengumuman skenario terburuk soal tarif," katanya dikutip dari AP, Jumat (4/4/2025).
Trump mengenakan tarif impor ekstra minimal 10 persen yang dikenakan atas negara-negara, termasuk China dan Uni Eropa. Kebijakan tersebut diprediksi menurunkan pertumbuhan ekonomi AS 0,2 persen pada 2025 dan menaikkan inflasi mendekati 5 persen, menurut UBS.
Trump sebelumnya menyebut, kebijakan tarif yang akan dirilis bakal menciptakan "guncangan kecil" pada ekonomi dan pasar keuangan. Dia juga kembali menegaskan tarif itu tidak akan berdampak besar saat dia meninggalkan Gedung Putih menuju Florida.
"Saya pikir ini akan berjalan dengan baik. Kami sedang melakukan operasi layaknya seorang pasien dioperasi dan ini sesuatu yang besar. Saya bilang ini sebelumnya akan seperti itu," kata Trump.
Salah satu faktor lain yang penting yakni apakah The Fed bisa menurunkan suku bunga untuk mendukung ekonomi di tengah situasi sekarang ini. Bank sentral AS itu telah menurunkan suku bunga pada tahun lalu dan memutuskan menundanya di 2025.