Ancaman ini menimbulkan kekhawatiran baru atas gangguan pasokan, dan melonjaknya biaya bahan baku. Investor khawatir bahwa tekanan harga dapat memaksa bank sentral di tingkat global untuk menaikkan suku bunga secara agresif, sehingga berpotensi memicu resesi.
"Tekanan geopolitik masih tetap, setidaknya untuk saat ini, ada sentimen pengetatan dari The Fed," kata Analis Jefferies, Christopher Wood, dilansir Reuters, Jumat (1/4/2022).
Pasar turut mengamati data pekerjaan AS pada bulan Maret yang diperkirakan diumumkan pada Jumat (1/4). Di samping angka pekerjaan utama, angka ini dapat digunakan untuk membaca indikasi inflasi upah di negara adidaya tersebut.
(NDA)