Sementara, indeks Hang Seng Hong Kong terapresiasi 0,42 persen, Shanghai Composite tumbuh 0,30 persen, Straits Times Index Singapura meningkat 0,27 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 0,19 persen.
Berbeda, ASX 200 Australia terkoreksi 0,83 persen.
Di sisi lain, futures S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,1 persen. S&P telah menguat 0,8 persen sepanjang September, yang secara historis merupakan bulan terlemah bagi pasar saham, dan sejauh ini naik 19 persen sepanjang 2024 hingga mencapai rekor tertinggi.
Analis dari BofA mencatat, S&P biasanya naik rata-rata 21 persen ketika tidak terjadi resesi dalam 12 bulan setelah dimulainya pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).
Pasar masih merasakan dampak dari pemotongan suku bunga setengah poin (50 bps) oleh The Fed, dengan data futures menunjukkan kemungkinan 51 persen bahwa pemangkasan besar lainnya akan terjadi pada November.
"Meskipun langkah ini sudah diperkirakan, pentingnya hal ini sulit diabaikan, mengingat peran Fed dalam kondisi likuiditas dolar AS di seluruh dunia," kata ekonom Barclays, Christian Keller.