"Meski biasanya peristiwa seperti ini akhirnya berujung positif bagi pasar, risiko ekstrem yang ditimbulkannya jelas signifikan," ujar Weston.
"Situasi masih terus berubah, dan sedikit saja ketegangan yang mereda atau meningkat dalam retorika dari Israel atau Iran dapat berdampak besar pada sentimen pasar."
Iran mengatakan pada Rabu (2/10), serangan misil mereka terhadap Israel sudah berakhir kecuali ada provokasi lebih lanjut, meskipun Israel dan AS berjanji akan melakukan balasan.
Sementara itu, data ekonomi AS semalam menunjukkan ekonomi yang kuat, sehari setelah Ketua The Fed Jerome Powell menepis kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin saat bank sentral AS tersebut bertemu bulan depan.
Pembukaan lowongan pekerjaan secara tak terduga meningkat pada Agustus setelah dua bulan berturut-turut mengalami penurunan, tetapi angka perekrutan tetap lemah, sejalan dengan pasar tenaga kerja yang melambat.