Awal pekan ini, data harga konsumen yang tinggi memicu aksi jual di pasar saham AS meskipun laporan penurunan penjualan ritel bulan Januari pada Kamis lalu memicu harapan penurunan suku bunga.
Selain itu, The People's Bank of China (PBoC) mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahunnya, yang dikenal sebagai fasilitas pinjaman jangka menengah (medium-term lending facility/MLF), sebesar 2,5 persen pada Minggu (18/2/2024).
Kebijakan ini diambil bank sentral China tersebut di tengah upaya untuk mencegah lebih banyak tekanan pada yuan dan pasar saham, serta krisis properti yang berlarut-larut di negeri tersebut.
Bank sentral juga memberikan suntikan dana kecil sebesar CNY 1 miliar ke dalam sistem perbankan dan menjadi suntikan dana terkecil sejak Agustus lalu.
Dewan PBoC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berusaha untuk menjaga likuiditas sistem perbankan dalam jumlah yang cukup, terutama setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu.
Para pembuat kebijakan sejak Juni 2023 telah mendukung mata uang lokal dengan nilai tukar hariannya, yang membatasi pergerakan yuan dalam negeri sebesar 2 persen di kedua sisi, menurut Bloomberg News.
Pada Januari 2024, komite nasional menurunkan rasio persyaratan cadangan untuk bank komersial sebesar 50bps dan merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun yang mulai berlaku pada awal Februari lalu. (ADF)