"Pasar justru khawatir para pembuat kebijakan melihat ekonomi berjalan jauh lebih baik dan merasa tidak perlu untuk langkah-langkah pelonggaran kebijakan lebih lanjut," kata Ting Lu, kepala ekonom China di Nomura, dilansir Reuters, Rabu (16/3/2022).
Selain isu Fed fund rate dan perang di Ukraina, rebound ekonomi China juga turut menjadi perhatian pasar.
Juru bicara biro statistik China mengatakan Negeri Tirai Bambu itu mengalami peningkatan yang positif atas kinerja ekonominya, meskipun tengah menghadapi kebangkitan infeksi baru Covid-19.
Sebelumnya pemerintah China menyatakan optimis pertumbuhan ekonomi negaranya akan tumbuh 5,5 persen tahun 2022. (TIA)