Kondisi ini dapat memungkinkan ekonomi terus tumbuh dan menghindari prediksi resesi.
Sebuah laporan pada Jumat lalu (28/7/2023) mendukung harapan tersebut yang mengatakan indikator inflasi yang lebih disukai The Fed telah melambat bulan lalu.
Inflasi yang diukur melalui Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), turun menjadi 3 persen yoy pada Juni dari sebelumnya 3,8 persen pada Mei. Data Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Jumat (28/7/2023) bahwa angka ini juga di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,1 persen.
Adapun Indeks Harga PCE Inti, pengukur inflasi kesukaan The Fed turun di level 4,1 persen secara tahunan dibanding 4,6 persen pada Mei dan di bawah perkiraan pasar 4,2 persen.
Mengutip Fortune, presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan prospek inflasi di AS dilihat cukup positif. Meskipun kampanye pengetatan moneter agresif bank sentral untuk meredam lonjakan harga kemungkinan akan mengakibatkan beberapa kehilangan pekerjaan dan pertumbuhan yang lebih lambat.