Namun, ekspektasi ini berada di bawah bayang-bayang laporan sektor swasta yang sebelumnya mengejutkan dengan penurunan pertama dalam lebih dari dua tahun.
Kekuatan pasar tenaga kerja menjadi alasan utama mengapa mayoritas pejabat The Fed merasa belum perlu segera memangkas suku bunga, sembari menunggu dampak nyata tarif terhadap inflasi.
“Indikator pasar tenaga kerja ini menunjukkan risiko bahwa tingkat pengangguran bisa melonjak ke 4,4 persen, tertinggi sejak Oktober 2021,” ujar analis IG, Tony Sycamore.
“Hal ini bisa langsung meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Juli menjadi sekitar 70 persen,” imbuhnya.
Saat ini, kontrak berjangka hanya mencerminkan peluang sebesar 25 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan ini. Sepanjang tahun ini, The Fed belum pernah melonggarkan kebijakan moneternya, sebuah keputusan yang terus dikritik oleh Trump. Pada Rabu, Trump kembali menyerukan agar Ketua The Fed Jerome Powell mengundurkan diri.