Hal itu karena pendapatan bank yang beragam mengimbangi berita inflasi yang lebih rendah dari perkiraan yang mendukung harapan penurunan suku bunga dari Federal Reserve.
Dilansir Reuters, Sabtu (13/1/2023), Dow Jones Industrial Average turun 118,04 poin, atau 0,31 persen, menjadi 37.592,98. S&P 500 (.SPX) naik 3,59 poin, atau 0,08 persen, pada 4.783,83 dan Nasdaq Composite naik 2,58 poin, atau 0,02 persen, menjadi 14.972,76.
Saham-saham China di awal pekan berada di bawah tekanan setelah Bank Rakyat China (PBOC) secara tak terduga mempertahankan suku bunga pinjamannya, sementara kinerja buruk di pasar Jepang terus berlanjut.
Sentimen terhadap pasar regional tetap waspada dalam mengantisipasi isyarat ekonomi yang lebih penting pada minggu ini. Di antaranya termasuk data produk domestik bruto China dan inflasi Jepang. Reaksi Beijing terhadap pemilihan presiden Taiwan juga membuat para investor gelisah.
Nikkei 225 Jepang menjadi indeks yang berkinerja terbaik di antara rekan-rekannya untuk sesi keempat berturut-turut dan sempat berada di posisi tertinggi baru dalam 34 tahun. Kinerja bursa Jepang didukung prospek Bank of Japan yang ultra-dovish membuat para pedagang sangat bias terhadap saham lokal.