Chanana melanjutkan, “Risiko sebenarnya adalah kejutan hawkish. Jika inflasi atau data ketenagakerjaan lebih panas dari perkiraan, imbal hasil naik dan aset berisiko, terutama saham pertumbuhan berdurasi panjang, akan merasakannya lebih dulu.”
Spekulasi juga berkembang mengenai kandidat terdepan pengganti Ketua The Fed Jerome Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei.
Ekspektasi akan ketua The Fed yang lebih dovish turut mendorong taruhan penurunan suku bunga tahun depan.
Perhatian pasar pekan ini juga tertuju pada keputusan kebijakan dari Bank of England (BoE), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank of Japan (BOJ).
BoE diperkirakan memangkas suku bunga, BOJ cenderung menaikkan, sementara konsensus luas memperkirakan ECB mempertahankan suku bunga, meski masih ada tanda tanya mengenai peluang kenaikan suku bunga di Eropa tahun depan. (Aldo Fernando)