IDXChannel - Bursa saham untuk kawasan Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Senin (21/2/2022) pagi. Saat ini, pasar tengah merespons kemungkinan pertemuan diplomatik antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait krisis di Eropa Timur.
Hingga pukul 09:43 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) melemah -0,66% di 26.942, KOSPI Korea Selatan (KS11) terpuruk -0,28% di 2.736,94 dan Hang Seng Hong Kong (HSI) tertekan -0,67% di 24.165.
Shanghai Composite China (SSEC) turun -0,37% di 3.477,74, Taiwan Weighted (TWII) merosot merosot -0,22% di 18.192,30. Adapun Straits Times Singapura naik 0,01% di 3.429,25, Australia ASX 200 (AXJO) tumbuh 0,13% di 7.230,90, sementara Indonesia Composite Index / IHSG melesat 0,34% di 6.916,04.
Satu syarat untuk pertemuan kedua negara adidaya itu adalah bahwa tidak ada sejengkal-pun invasi atas Ukraina, sebuah peristiwa yang tampaknya masih mungkin terjadi mengingat Rusia memperpanjang latihan militer di Belarus dan terus membangun pasukan di perbatasan Ukraina.
Indeks MSCI yang mengukur bursa Asia-Pasifik di luar Jepang tampak masing turun -0,4%.
Pasar juga terlihat masih mengkhawatirkan prospek pengetatan agresif oleh Federal Reserve AS untuk membendung inflasi. Ukuran inflasi inti yang disukai Fed akan dirilis akhir pekan ini dan diperkirakan menunjukkan kenaikan tahunan adalah sebesar 5,1%, yang notabene merupakan laju tercepat sejak awal 1980-an.
"Pembacaan inflasi Januari mengejutkan secara material," kata kepala ekonom JPMorgan, Bruce Kasman, dilansir Reuters, Senin pagi (21/2/2022).
Setidaknya enam pejabat Fed akan memberikan pernyataan publik pada minggu ini dan pasar masih sensitif terhadap pandangan mereka tentang kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada bulan Maret. (TYO)