IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup mrnguat, Indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan kelima berturut-turut pada hari Jumat, seiring investor mencerna laporan keuangan kuartalan dan menilai prospek lebih banyak kesepakatan perdagangan.
Dilansir dari laman Investing Sabtu (26/7/2025), pada pukul 16.00 ET (20.00 GMT), Dow Jones Industrial Average yang terdiri dari 30 saham naik 208 poin, atau 0,5 persen, indeks acuan S&P 500 naik 0,4 persen, dan Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik 0,2 persen.
Hampir 83 persen dari 155 perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangannya hingga saat ini melampaui ekspektasi Wall Street, membantu kedua indeks terakhir mencapai rekor tertinggi intraday dan penutupan tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan ada peluang 50-50 untuk mencapai kesepakatan dagang Uni Eropa pada hari Minggu. Kesepakatan dagang potensial AS-Uni Eropa akan menjadi kesepakatan terbesar di antara kesepakatan yang diumumkan baru-baru ini, kata presiden.
Komisi Eropa mengatakan solusi yang dinegosiasikan dapat dicapai sebelum 1 Agustus, sementara para pejabat AS dan China akan bertemu di Stockholm pekan depan untuk membahas perpanjangan batas waktu negosiasi kesepakatan.
AS dan China sepakat pada bulan Mei dan Juni untuk menurunkan tarif perdagangan masing-masing secara substansial, dan menandatangani perjanjian kerangka kerja perdagangan.
Namun, kedua belah pihak kini berupaya untuk mencapai kesepakatan yang lebih besar, dengan AS masih mempertahankan tarif antara 30 persen hingga 50 persen untuk barang-barang China.
Di sisi lain, ada lebih banyak laporan laba rugi yang perlu dicermati pada hari Jumat, termasuk dari perusahaan-perusahaan seperti HCA Holdings (NYSE:HCA) dan Charter Communications (NASDAQ:CHTR), sementara investor juga mencerna sejumlah hasil yang muncul setelah bel penutupan perdagangan pada hari Kamis
Intel (NASDAQ:INTC) memperkirakan kerugian yang lebih besar daripada proyeksi Wall Street pada kuartal ketiga dan mengumumkan rencana untuk memangkas jumlah karyawan.
Produsen chip ini berencana mengurangi jumlah karyawan menjadi 75.000 pada akhir tahun, turun 22 persen dari akhir tahun 2024, yang akan dilakukan melalui pengurangan karyawan dan "cara lain".
Di sisi lain, Deckers (NYSE:DECK) melonjak setelah peritel sepatu ini menghasilkan angka kuartal pertama yang kuat, dengan penjualan yang lebih baik dari perkiraan dari merek Hoka dan Ugg-nya.
Paramount Global (NASDAQ:PARAA) juga sedikit lebih tinggi setelah Komisi Komunikasi Federal menyetujui merger studio senilai USD8 miliar dengan Skydance Media.
(kunthi fahmar sandy)