Sebagian besar faktor negatif telah diperhitungkan, sementara valuasi saham tetap rendah meskipun ada rebound yang didorong oleh stimulus besar-besaran dari Beijing pada akhir September.
Sekitar sepertiga responden memprediksi Jepang akan kembali bersinar setelah Indeks Topix mencatat kenaikan hampir 18 persen pada 2024.
Kepala Portofolio Discretionary untuk Asia di Lombard Odier, Jack Siu, berpendapat, bursa saham Jepang dinilai menarik karena pertumbuhan laba korporasi dan “perbaikan struktural” ekonomi.
Mereka yang optimistis terhadap Jepang juga menyebutkan bahwa jalur kenaikan suku bunga bank sentral diperkirakan berjalan secara bertahap.
Menurut hampir 70 persen responden, risiko terbesar yang dihadapi Asia pada kuartal I-2025 adalah ancaman kenaikan tarif AS. Sisanya mengidentifikasi ketegangan geopolitik atau potensi stimulus China yang tidak memenuhi harapan.