IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat di awal perdagangan Jumat (6/9/2024), kendati bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street cenderung terkoreksi semalam.
Menurut data pasar, per pukul 09.02 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang rebound 0,11 persen usai turun 1,05 persen kemarin.
Investor mencerna data yang menunjukkan belanja rumah tangga di Jepang naik kurang dari perkiraan pada Juli, meskipun data sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan upah.
Sementara, Shanghai Composite Index naik 0,38 persen, Straits Times Singapura terapresiasi 0,39 persen, ASX 200 Austrlia tumbuh 0,45 persen.
Berbeda, Kospi Korea Selatan malah memerah 0,95 persen.
Wall Street Bervariasi
Indeks saham acuan AS ditutup bervariasi pada Kamis seiring investor mengevaluasi data pasar tenaga kerja dan menunggu laporan pekerjaan resmi untuk Agustus.
Dow Jones Industrial Average turun 0,5 persen ke 40.755,8, sementara S&P 500 turun 0,3 persen ke 5.503,4.
Berbanding terbalik, Nasdaq Composite naik 0,3 persen ke 17.127,7.
Pertumbuhan lapangan kerja di sektor swasta AS melambat untuk bulan kelima berturut-turut pada Agustus, sementara pertumbuhan upah tetap stabil, menurut laporan Automatic Data Processing (ADP).
Pengusaha AS memangkas 75.891 pekerjaan bulan lalu, melonjak 193 persen dari Juli dan naik 1 persen dari tahun sebelumnya, menurut Challenger, Gray & Christmas. Aplikasi mingguan untuk asuransi pengangguran di AS menurun lebih dari perkiraan, menurut data pemerintah.
“Klaim awal untuk tunjangan asuransi pengangguran terus menunjukkan bahwa PHK bukanlah katalis utama untuk pelemahan di pasar tenaga kerja,” kata Oxford Economics dalam catatan kepada klien, dikutip MT Newswires, Kamis (5/9).
"Namun, Federal Reserve tidak bisa bersikap santai, dan bank sentral perlu mulai menurunkan suku bunga," ujarnya.
Pada Rabu, data resmi menunjukkan lowongan pekerjaan di AS turun pada Juli, sementara PHK melampaui jumlah pekerja yang keluar dengan sukarela.
Data dari Bureau of Labor Statistics yang akan dirilis Jumat diperkirakan menunjukkan, ekonomi AS menambahkan 165.000 pekerjaan non-pertanian bulan lalu, yang akan menandai percepatan dari kenaikan 114.000 yang tercatat pada Juli, menurut konsensus Bloomberg.
Pertumbuhan sektor jasa AS meningkat pada Agustus, didorong oleh pesanan baru, menurut dua survei terpisah dari Institute for Supply Management dan S&P Global.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun turun 4,1 basis poin menjadi 3,73 persen, sementara imbal hasil obligasi bertenor 2-tahun terkoreksi 2,9 basis poin menjadi 3,74 persen. (Aldo Fernando)