IDXChannel - Presiden Prancis Emmanuel Macron secara tiba-tiba mengumumkan pembubaran parlemen dan akan mengadakan pemilihan sela pada akhir Juni.
Melansir Reuters Senin (10/6/2024), langkah tersebut diambil setelah Partai Renaisans yang merupakan partai tempat Macron bernaung kalah telak dalam pemilihan Parlemen Eropa pekan lalu.
Imbas kekacauan politik ini, indeks pasar saham utama di Prancis, CAC 40 turun 1,97persen pada pembukaan perdagangan ke level 7.843 pada pukul 16.31 WIB, terendah sejak 21 Februari lalu setelah kekalahan Macron.
Sebagai informasi, indeks CAC 40 merupakan indeks yang terdiri dari 40 saham paling signifikan yang terdaftar di bursa saham Euronext Paris.
Secara year to date (YTD) indeks ini sudah mengalami kenaikan 4,11 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Penurunan ini terjadi secara luas, tetapi sektor perbankanlah yang paling terkena dampaknya dengan Societe General anjlok 7 persen dan BNP Paribas yang anjlok hampir 5 persen. Juga sejumlah saham megacaps seperti Hermes dan LVMH yang menurun lebih dari 2 persen.
Dari penurunan sejumlah saham utama indeks Prancis ini, kekayaan Bernard Arnault sebagai CEO LVMH menguap USD4,3 miliar ke level USD203,9 imbas penurunan harga sahamnya, melansir Forbes Billionaire Index.
Melansir AFP, Macron dalam pidatonya juga mengatakan ini bukan hasil pemilu yang baik bagi pihak-pihak yang membela Eropa.
Dalam pemilihan Parlemen Eropa, partai sayap kanan National Rally (RN) pimpinan Marine Le Pen berhasil meraup 32 persen suara.
Partai Renaisans hanya meraih 15 persen suara, tidak jauh berbeda dengan Partai Sosialis yang memperoleh 14 persen suara. Partai Renaisans saat ini memiliki 169 anggota parlemen majelis rendah, dari total 577 kursi. RN memiliki 88 anggota.
Menghadapi situasi ini, pemilihan parlemen majelis rendah akan digelar pada 30 Juni. Jika dibutuhkan, putaran kedua akan diadakan pada 7 Juli.
Masa jabatan Macron baru akan berakhir tiga tahun lagi. Namun, kekuasaannya akan jauh berkurang jika partainya kalah dalam pemilihan parlemen tahun ini.
Macron akan tetap mengontrol bidang pertahanan dan luar negeri, namun akan kehilangan kekuasaan untuk menentukan agenda dalam negeri, mulai dari kebijakan ekonomi hingga keamanan.
Le Pen merupakan musuh bebuyutan Macron. Dia dipandang sebagai calon terkuat pada pemilihan presiden mendatang karena Macron tidak dapat mencalonkan diri lagi.
Sebelumnya, Bank sentral Eropa (ECB) telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps ke level 3,75 persen pada Kamis (6/6) waktu setempat, sesuai dengan ekspektasi konsensus dan menandai pemangkasan suku bunga yang pertama sejak September 2019.
Keputusan untuk memangkas suku bunga terjadi seiring menurunnya tingkat inflasi tahunan di Euro Area dari level 5,2 persen pada Agustus 2023 menjadi 2,6 persen pada Mei 2024, meski belum mencapai target di 2 persen.
Sebelum ECB, beberapa bank sentral besar seperti Kanada dan Swiss telah lebih dulu memulai pemangkasan bunga. (ADF)