sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BUVA Bidik Dana Rights Issue Rp604 Miliar, Ini Tujuan Lengkap Penggunaannya

Market news editor Rahmat Fiansyah
08/10/2025 14:50 WIB
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) siap menggelar aksi korporasi berupa rights issue dengan target penggalangan dana maksimal Rp604 miliar.
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) siap menggelar aksi korporasi berupa rights issue dengan target penggalangan dana maksimal Rp604 miliar. (Foto: Dok. BUVA)
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) siap menggelar aksi korporasi berupa rights issue dengan target penggalangan dana maksimal Rp604 miliar. (Foto: Dok. BUVA)

IDXChannel - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) siap menggelar aksi korporasi berupa rights issue dengan target penggalangan dana maksimal Rp604 miliar.

Emiten milik Happy Hapsoro tersebut berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 6,4 miliar saham. Adapun harga pelaksanaan alias exercise dipatok Rp150 per saham, jauh di bawah harga saham BUVA di pasar saat ini sebesar Rp750.

Corporate Secretary BUVA, Rian Fachmi mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperoleh Pernyataan Pendaftaran Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I alias rights issue.

Sementara itu, dana hasil rights issue sebanyak Rp175 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi PT Bukit Permai Properti (BPP) dari PT Summarecon Bali Indah dan PT Bali Indah Development.

"Dengan pengambilalihan mayoritas saham BPP, maka perseroan akan menjadi pengendali BPP," katanya lewat surat kepada BEI, Rabu (8/10/2025).

Proses akuisisi ini ditargetkan tuntas paling lambat 31 Desember 2025. Saat ini, kata dia, perseroan fokus menyelesaikan proses akuisisi ini sebelum menyusun rencana keuangan BPP, termasuk dampaknya terhadap BUVA.

Adapun sisa dana hasil rights issue sebesar Rp429 miliar akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha grup perusahaan dalam bisnis perhotelan di Pecatu, Bali.

Secara spesifik, BUVA berencana mengakuisisi lahan di sekitar area hotel existing untuk mendukung ekspansi fisik hotel, sehingga memperkuat posisi bisnis di lokasi tersebut.

Di samping itu, perseroan juga akan merevitalisasi hotel untuk memperbarui dan meningkatkan kualitas fasilitas hotel yang sudah ada. Pada akhirnya, langkah ini dapat menaikkan tarif kamar serta pendapatan operasional secara keseluruhan.

Rian menjelaskan, Pecatu adalah kawasan wisata premium yang menyajikan pengalaman berlibur yang lebih personalized. Hal ini menjadi keunikan posisi BUVA dibandingkan kompetitor lain karena hotel perseroan memiliki pemandangan yang luar biasa bagi para tamu.

Sebagai informasi, dalam rights issue ini, pengendali BUVA, PT Nusantara Utama Investama (NUI) akan menjadi pembeli siaga (standby buyer). Hapsoro juga akan mengalihkan haknya untuk membeli saham baru kepada NUI.

Jika seluruh pemegang saham mengikuti rights issue, maka NUI akan menggenggam 68,31 persen saham BUVA, Hapsoro 6,62 persen, dan masyarakat 25,07 persen.

Jika hanya NUI yang melaksanakan haknya, maka pengendali akan memiliki 72,41 persen dan publik akan memiliki 20,97 persen. Dalam rights issue ini, potensi dilusi kepemilikan mencapai 16,36 persen.

Perseroan juga telah menetapkan jadwal sementara PMHMETD I. Rencananya pencatatan saham rights akan dilakukan pada 31 Oktober 2025.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement