Hartati meyakini, pelaksanaan buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Pasalnya, modal kerja dan arus kas Bank OCBC NISP cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.
"Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha," ujar dia.
Saham NISP stagnan di harga Rp1.310 pada perdagangan Selasa (11/2/2025) dengan membukukan transaksi Rp5,15 miliar. Sehari sebelumnya, saham NISP turun tipis 0,76 persen.
Dalam sepekan, saham Bank OCBC terkoreksi 3,32 persen tapi terpantau menguat 1,55 persen dalam satu bulan.
(DESI ANGRIANI)