Namun hari ini, lanjut dia, Bank Indonesia melaporkan bahwa cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir April 2023 sebesar USD144,2 miliar. Capaian tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2023 yang mencapai sebesar USD145,2 miliar.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan kebutuhan likuiditas valuta asing (valas) sejalan dengan antisipasi dalam rangka hari besar Keagamaan Nasional, yaitu Ramadan dan Idul Fitri.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan, impor atau 6,3 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," jelas Ibrahim.
Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, Selasa (9/5), mata uang Rupiah dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp14.690-Rp14.750 per USD.
(FAY)