Untuk mendukung target itu, perseroan menerapkan sejumlah strategi berbasis intelijen pasar, mengeksplorasi peluang baru, serta penerapan pemasaran yang efektif. CRSN akan diuntungkan dengan arah pembangunan yang fokus pada transisi energi hingga pengembangan ekosistem EV.
Perseroan juga telah berekspansi ke sektor baru seperti analisis jejak karbon, penilaian siklus hidup, pasar amonia, sertifikasi biomassa, serta solusi digital canggih, termasuk layanan drone dan analitik berbasis AI.
Perseroan mencatat EBITDA pada 2024 sebesar Rp69,8 miliar, turun dibandingkan 2023 yang sebesar Rp75,24 miliar. Namun, pada 2025, perseroan memperkirakan EBITDA naik signifikan hingga 70,93 persen menjadi Rp119,31 miliar dengan margin naik menjadi 19,81 persen.
Sejalan dengan hal tersebut, laba operasional CRSN diperkirakan naik tajam menjadi Rp73,6 miliar. Sementara laba bersih meningkat menjadi Rp45,10 miliar.
Direktur CARSURIN, Timotius Tjahjana menambahkan, investasi berkelanjutan yang ditanamkan perseroan untuk memperkuat kapabilitas operasional lewat kenaikan belanja modal yang signifikan memosisikan CRSN untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan.