Saat ini, perseroan berencana menjual sejumlah aset demi meningkatkan arus kas. ALTO pun membuka kesempatan bagi para calon pembeli maupun investor baru yang ingin mendukung kegiatan operasional perseroan.
"Saat ini strategi kami hanya dengan rencana penjualan salah satu asset kami dan jika memungkinkan mendapatkan investor strategic yang dapat membantu kami," tutur manajemen.
ALTO membukukan kerugian bersih yang membengkak 193,1 persen dari Rp8,7 miliar menjadi sebesar Rp25,5 miliar hingga kuartal III-2024. Dengan demikian, rugi bersih per saham setara dengan Rp11,57 per lembar. Sementara itu cash flow perusahaan minus Rp4,09 miliar.
(DESI ANGRIANI)