Dengan demikian, terdapat 76 pencatatan efek baru di BEI sepanjang tahun 2019, atau melebihi dari target 75 pencatatan efek baru yang direncanakan.
Aktivitas perdagangan BEI di tahun 2019 juga mengalami peningkatan yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 21 persen menjadi 469 ribu kali per hari dan menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi diantara Bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara. Pada periode yang sama, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) turut meningkat 7% menjadi Rp9,1 triliun dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp8,5 triliun.
BEI juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Global Islamic Finance Award (GIFA) sebagai The Best Islamic Capital Market of The Year 2019 seiring dengan terus meningkatnya aktivitas dan partisipasi investor syariah di Indonesia. Sampai dengan November 2019, terdapat 66.247 investor syariah atau tumbuh 49% dibandingkan tahun 2018, serta terdapat 429 saham kategori syariah dengan kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.767 triliun pada 27 Desember 2019 (52% dari total kapitalisasi pasar saham BEI sebesar Rp7.299 triliun).
Baca Juga : Transaksi Harian Bursa Naik 7 Persen di 2019 Jadi Rp9,2 Triliun
Penghargaan lain yang telah diterima BEI pada tahun ini, yaitu Best Company’s to Work For in Asia dari HR ASIA dan merupakan penghargaan selama tiga tahun berturut-turut yang diterima oleh BEI. Penghargaan ini, merupakan apresiasi kepada BEI dalam hal pengelolaan sumber daya manusianya.
BEI secara resmi bergabung ke dalam Sustainable Stock Exchange Initiatives (SSE) sebagai bentuk dukungan dan komitmen terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). Selain itu, salah satu anak perusahaan SRO yaitu PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) telah memperoleh izin usaha sebagai Lembaga Pendanaan Efek (LPE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 April 2019, sehingga telah efektif untuk memberikan layanan pendanaan efek di bidang Pasar Modal.