sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CBRE Umumkan Rights Issue, Hilong dan Yafin Tandiono Bakal Jadi Pemegang Saham

Market news editor Rahmat Fiansyah
10/11/2025 16:11 WIB
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) siap menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue.
CBRE siap menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. (Foto: Dok. CBRE)
CBRE siap menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. (Foto: Dok. CBRE)

IDXChannel - PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) mengumumkan rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan mengundang dua calon investor baru, Hilong dan Yafin Tandiono Tan.

CBRE bakal menerbitkan maksimal 48 miliar saham baru dengan potensi dilusi hingga 91,36 persen. Perseroan juga akan menerbitkan prospektus yang mengatur teknis rights issue, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan rights issue akan dilaksanakan pada 18 Desember 2025.

Direktur Utama CBRE, Suminto mengatakan, pelaksanaan rights issue ini merupakan langkah strategis perseroan untuk memperkuat struktur permodalan. 

"Selain itu, CBRE juga akan memiliki dua calon investor strategis yang berasal dari sektor EPCI (Engineering, Procurement, Construction and Installation) dan T&I (Transportation & Installation) yang akan memperkuat posisi CBRE sebagai penyedia layanan pendukung industri energi nasional dan regional,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (10/11/2025).

Dalam rights issue ini, perseroan memuat opsi konversi utang menjadi saham (debt to equity swap) terkait Promissory Notes senilai USD55 juta. 

Dalam surat utang tersebut, pihak yang terlibat yakni Hilong Shipping Holding Limited USD25 juta dan Yafin Tandiono Tan senilai USD30 juta. Yafin memberikan utang melalui tiga pihak, yakni individu (USD11 juta), PT Saga Investama Sedaya (USD12,5 juta) dan PT Superkrane Mitra Utama Tbk (USD6,5 juta).

Pada 10 November 2025, perseroan menerima Surat Pemberitahuan Konversi dari masing-masing pihak. Mereka memastikan akan memilih opsi melakukan konversi pinjaman menjadi saham berdasarkan Perjanjian Promissory Note tersebut.

CBRE berencana menggunakan seluruh dana hasil PMHMETD, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk pembayaran atas sebagian utang perseroan, modal kerja, dan penambahan armada. Adapun detail dari rencana penggunaan dana rights issue akan diungkapkan dalam Prospektus yang akan diterbitkan kemudian.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement