Sebagai informasi, saham CDIA mengalami auto reject atas (ARA) sejak debut perdananya di bursa pada 9 Juli 2025. Akibat lonjakan yang signifikan, saham ini sempat disuspensi oleh bursa sebanyak dua kali, yaitu pada 17 dan 23 Juli 2025.
Sejak IPO dengan harga penawaran Rp190 per saham, harga CDIA telah melonjak 491,80 persen ke level Rp1.515. Kenaikan tajam ini turut mendongkrak kapitalisasi pasar perseroan menjadi Rp189,20 triliun.
Dengan market cap tersebut, CDIA kini masuk jajaran 14 besar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, melampaui perusahaan 'saudaranya', emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di posisi ke-15. Posisi CDIA kini hanya satu peringkat di bawah raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII).
(DESI ANGRIANI)