2) Obligasi pemerintah
Mengutip Investasi U, instrument investasi lain yang dapat dipertimbangkan pada saat krisis seperti perang, adalah obligasi pemerintah.
Hal ini dikarenakan obligasi pemerintah memiliki risiko yang relatif rendah dibandingkan saham. Obligasi pemerintah adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk tujuan penggalangan dana.
Pemerintah kemudian melunasi obligasi yang diterbitkan pada saat jatuh tempo. Tentu saja, pembeli obligasi juga menerima pengembalian selama umur obligasi. Namun berhati-hatilah untuk hanya membeli obligasi pemerintah jangka pendek (1-5 tahun) untuk menghindari kerugian, menurut Investment U.
3) Saham
Meski telah menyebutkan bahwa harga bisa turun, namun saham masih merupakan bentuk investasi yang cocok selama perang.
Saat perang terjadi, permintaan barang dan pengeluaran meningkat.
Tentu saja hal ini juga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ketika profitabilitas suatu perusahaan meningkat, kinerja indeks sahamnya secara alami juga meningkat.
Namun ketika memilih saham sebagai investasi di masa perang, manajemen kekayaan mengatakan Anda tidak boleh terpaku pada satu saham selamanya. Karena perusahaan belum tentu memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang.
Oleh karena itu, harga saham sewaktu-waktu bisa turun. Jadi kalau bicara soal saham, ada baiknya melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di tempat berbeda. (SNP)