IDXChannel - Investasi saat perang terjadi, memang diperlukan research yang teliti dan mendalam. Sebab jika terjadi perang, dampaknya tentu akan berdampak pada banyak aspek, termasuk dunia investasi.
Warren Buffett mengatakan, bahwa perang akan membuat efek pada nilai mata uang. Oleh karena itu, disarankan untuk mengamankan dana melalui investasi.
Instrumen Investasi saat Perang
Mengutip berbagai sumber, berikut 3 instrumen Investasi yang bisa Anda cermati saat perang terjadi:
1) Emas
Bentuk investasi yang cocok saat terjadinya perang adalah emas. Menurut SCB, emas adalah aset berwujud. Selain itu, harga emas tidak dipengaruhi oleh suku bunga.
Ketika kondisi perekonomian memburuk atau stagnan, harga emas naik karena meningkatnya permintaan. Itu sebabnya emas kerap dianggap sebagai bahan baku di saat krisis.
Selain itu, emas menyediakan tempat yang aman bagi investor selama masa krisis. Menurut Investopedia, salah satu keunggulan emas adalah ketahanannya terhadap ketidakpastian geopolitik.
2) Obligasi pemerintah
Mengutip Investasi U, instrument investasi lain yang dapat dipertimbangkan pada saat krisis seperti perang, adalah obligasi pemerintah.
Hal ini dikarenakan obligasi pemerintah memiliki risiko yang relatif rendah dibandingkan saham. Obligasi pemerintah adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk tujuan penggalangan dana.
Pemerintah kemudian melunasi obligasi yang diterbitkan pada saat jatuh tempo. Tentu saja, pembeli obligasi juga menerima pengembalian selama umur obligasi. Namun berhati-hatilah untuk hanya membeli obligasi pemerintah jangka pendek (1-5 tahun) untuk menghindari kerugian, menurut Investment U.
3) Saham
Meski telah menyebutkan bahwa harga bisa turun, namun saham masih merupakan bentuk investasi yang cocok selama perang.
Saat perang terjadi, permintaan barang dan pengeluaran meningkat.
Tentu saja hal ini juga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ketika profitabilitas suatu perusahaan meningkat, kinerja indeks sahamnya secara alami juga meningkat.
Namun ketika memilih saham sebagai investasi di masa perang, manajemen kekayaan mengatakan Anda tidak boleh terpaku pada satu saham selamanya. Karena perusahaan belum tentu memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang.
Oleh karena itu, harga saham sewaktu-waktu bisa turun. Jadi kalau bicara soal saham, ada baiknya melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di tempat berbeda. (SNP)