Seperti diketahui, IHSG turun 2,8 persen dalam sepekan terakhir. Koreksi ini membawa tekanan indeks 6,7 persen sepanjang tahun berjalan (ytd).
Rosan juga menyoroti faktor eksternal, khususnya langkah Morgan Stanley yang memangkas peringkat atau rating MSCI Indonesia lantaran ketidakpastian iklim ekonomi domestik.
Dalam dokumen Morgan Stanley pada 19 Februari 2025, peringkat saham MSCI Indonesia dipangkas dari equal weight menjadi underweight.
Rosan pun menekankan pergerakan saham, baik naik maupun turun, adalah hal yang wajar dalam dinamika pasar modal. Dia juga mengingatkan investasi di pasar modal bukanlah untuk tujuan jangka pendek, melainkan harus dilihat dalam perspektif jangka menengah hingga panjang.
“Tetapi percaya, saya meyakini ini saham kita akan rebound kembali, akan kembali naik. Karena kenapa? Kalau saya ini investasi, saya percaya dengan fundamental,” tuturnya.