Tomin menambahkan dana sebesar Rp600 miliar digunakan untuk melunasi utang Obligasi Berkelanjutan I AMRT Tahap II 2015 yang jatuh tempo pada 8 Mei 2015. Sementara sisanya setelah membayar biaya penawaran umum obligasi, sebesar Rp396,47 miliar untuk membayar pinjaman dari BBCA.
Tapi, untuk kali ini, Tomin menegaskan, pembayaran utang Rp1,01 triliun yang akan jatuh tempo pada 9 April 2021 berasal dari dana kas perusahaan.
“Dana untuk pembayaran obligasi dan bunga berasal dari internal kas perseroan,” ujar Tomin dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Sabtu (20/3/2021). (RAMA)