"Pembatasan pandemi baru di Shanghai menimbulkan kekhawatiran atas permintaan di China," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd, dilansir Reuters, Jumat (10/6/2022).
Kendati pagi ini harga minyak lesu, tetapi ekspektasi pasokan global yang ketat masih dapat berlanjut dan mendongkrak harganya. Kazuhiko menilai katalis pemicu kenaikan harga minyak datang dari permintaan bahan bakar di Amerika Serikat, hingga lambatnya peningkatan produksi minyak mentah oleh OPEC+.
Dari negeri Tirai Bambu, Shanghai dan Beijing kembali berstatus siaga atas Covid-19 setelah, sejumlah wilayah pusat ekonomi terbesar China memberlakukan lockdown baru.
Data menunjukkan, impor minyak mentah China naik hampir 12 persen pada Mei 2022. Produsen lokal masih berjuang atas dampak pembatasan, yang membebani permintaan bahan bakar.
Sementara itu, permintaan bahan bakar kendaraan pada puncak musim panas di Amerika Serikat terus meningkatkan harga minyak mentah. Amerika Serikat dan negara-negara lain telah terlibat dalam serangkaian pelepasan cadangan strategis, tetapi ini memiliki efek yang terbatas, akibat produksi minyak mentah global yang meningkat sangat lambat.