IDXChannel - Perusahaan ritel online, JD.com melaporkan penjualan yang melampaui perkiraan setelah daya belanja konsumen, mengalami peningkatan sepanjang tahun ini. Hal tersebut terjadi, di tengah pengawasan ketat oleh pemerintah China pada sektor teknologi.
Mengutip Power Breakfast IDX Channel, Kamis (26/8/2021), saham raksasa e-commerce China membukukan kenaikan 3,3 persen di New York Mercantile Exchange setelah membukukan pertumbuhan pendapatan 26 persen atau lebih baik, dari perkiraan sebesar 253, 8 miliar yuan pada kuartal II-2021.
Perusahaan yang berbasis di Beijing ini menyebut upaya pemerintah untuk mengekang ekspansi modal yang tidak teratur, baik untuk bisnis, karena JD kemungkinan kecil akan terjepit oleh perang harga.
"JD selalu sangat mementingkan keamanan data dan informasi pribadi, sehingga kedatangan peraturan baru tidak membuat dampak besar pada kami dalam hal bisnis periklanan kami," ungkap Chief Executive Officer, Xu Lei, kepada analis, dilansir Bloomberg, Kamis (26/8/2021).
Namun demikian, pertumbuhan tersebut merupakan yang paling lambat sejak negeri tirai bambu pertama kali pulih dari pandemi tahun 2020 lalu. Dimana, capaian ini sekaligus menegaskan bahwa tindakan keras pihak Beijing, telah menghambat pertumbuhan di seluruh sektor teknologi.