IDXChannel - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD400 juta atau setara Rp6,2 triliun untuk tahun 2024. Sebagian besar capex tersebut untuk anak usaha, PT Petrosea Tbk (PTRO).
Direktur Utama Petrindo, Michael mengatakan, perseroan tengah fokus mengintegrasikan Petrosea yang baru saja diakuisisi dengan nilai Rp13,4 triliun ke dalam ekosistem perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu itu. Dengan akuisisi ini, maka CUAN akan fokus menjadi mining owner sementara PTRO fokus menjadi kontraktor tambang.
“Sehingga anggaran capex ke depannya akan lebih banyak ditempatkan dalam Petrosea,” kata Michael lewat keterangan resmi dikutip Jumat (25/10/2024).
Michael mengungkapkan, mayoritas capex untuk PTRO akan digunakan untuk membeli peralatan, terutama alat berat untuk mendukung proyek-proyek jasa pertambangan baru. Untuk sumber pendanaan, capex ini akan didanai pinjaman bank.
Petrindo bersama Petrosea telah mengamankan fasilitas pinjaman dari bank-bank besar di Tanah Air seperti seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Michael mengungkapkan, harga batu bara termal dalam dua tahun terakhir ini cukup stabil, bahkan paling stabil dalam sepuluh tahun terakhir. Hal ini berbeda dengan 2022 di mana harga batu bara melonjak tajam akibat gejolak geopolitik dunia.
“Sehingga ke depannya, harga batu bara pada tahun 2023-2024 akan menjadi peluang bagi perseroan,” ujar Michael.
Untuk batu bara metalurgi, Michael optimistis karena harganya lebih baik dan lebih stabil dibanding harga batu bara termal. Oleh karena itu, dia berharap tambang batu bara metalurgi yang diproduksi anak usaha, PT Daya Bumindo Karunia bisa lebih baik sehingga perseroan bisa mendapatkan cash margin buffer lebih tinggi dibandingkan batu bara termal yang diproduksi oleh PT Tamtama Perkasa dan PT Multi Tambangjaya Utama.
(Rahmat Fiansyah)