Lalu sebesar 66,66 persen akan digunakan untuk pinjaman kepada anak perusahaan, yaitu sebesar 50 persen dialokasikan kepada PT Bara Makmur Dwitama (BMD), yang akan digunakan BMD untuk pembelian batu bara dan modal kerja BMD.
Sedangkan, sebesar 50 persen sisanya dialokasikan kepada PT Indo Lautan Energi (ILE), yang akan digunakan ILE untuk pembelian bahan bakar Solar kepada PT ExxonMobil Lubricants Indonesia. Serta untuk modal kerja yang akan digunakan, antara lain untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik.
Perseroan dijadwalkan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 November 2024 dan akan tercatat dengan kode DAAZ.
Setelah masa penawaran hingga 7 November 2024, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 7 dan 8 November 2024.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(Fiki Ariyanti)