Contoh Notasi Khusus Saham
Definisi dan Contoh Notasi pada Saham, Investor Wajib Tahu. (FOTO: MNC Media)
Totalnya ada 13 notasi khusus saham di BEI, berikut ulasannya:
- Kode A : Notasi A (Adverse) menunjukkan bahwa terdapat opini tidak wajar dari akuntan publik terkait suatu emiten.
- Kode B: Notasi B diberikan ketika terdapat permohonan pernyataan pailit.
- Kode C: Notasi C menandakan adanya kejadian perkara hukum terhadap perusahaan tercatat, anak perusahaan tercatat, dan atau anggota direksi, dan anggota komisaris.
- Kode D: Kode D jika menunjukkan bahwa akuntan publik memberi opini “TIdak menyatakan pendapat”
- Kode E: Kode E akan diberikan jika emiten menunjukkan nilai ekuitas yang negatif.
- Kode F: Kode F akan diberikan jika suatu emiten mendapatkan sanksi administrasi atau perintah tertulis dari OJK terkait pelanggaran peraturan pasar modal dengan kategori ringan.
- Kode G: Kode G diberikan jika suatu emiten mendapatkan sanksi administratif atau perintah tertulis dari OJK terkait pelanggaran peraturan di bidang pasar modal dengan kategori pelanggaran sedang.
- Kode L: Kode L diberikan jika suatu emiten belum menyampaikan laporan keuangan kepada BEI, maka BEI akan membubuhkan notasi khusus L kepada emiten tersebut.
- Kode M: Kode M akan diberikan jika ada permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
- Kode S: Kode S akan diberikan jika laporan keuangan terakhir suatu emiten menunjukkan tidak adanya pendapatan usaha.
- Kode V: Kode V akan diberikan jika suatu emiten mendapatkan sanksi administratif atau perintah tertulis dari OJK terkait pelanggaran peraturan pasar modal dengan kategori berat.
- Kode Y: Kode Y akan diberikan jika suatu emiten belum menyelenggarakan RUPS tahunan sampai dengan 6 bulan setelah tahun buku terakhir.
Itulah penjelasan mengenai Definisi dan Contoh Notasi Pada Saham yang menarik dibahas. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.