Ditambah lagi, pembukaan kembali ekonomi China dan karenanya permintaan perhiasan yang lebih kuat mendorong harga meroket pada awal tahun 2023.
Setelah merosot moderat pada akhir Februari, harga emas pecah sekali lagi, kali ini melewati angka USD2.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun.
Lonjakan harga emas terjadi di tengah gejolak di sektor perbankan pasca ambruknya Silicon Valley Bank (SVB) yang memaksa investor mencari aset safe haven.
Volatilitas pasar yang sedang berlangsung menyebabkan analis hanya berspekulasi tentang perkiraan harga emas hingga tahun 2024.
Pada 13 Maret, ANZ Research menaikkan perkiraan harga emas dengan mempertimbangkan perlambatan siklus kenaikan suku bunga The Fed serta USD yang lebih lemah.
ANZ Research memperkirakan perdagangan logam mulia akan bertahan di level USD2.000 pada akhir 2023 dan meningkat menjadi USD2.075 pada September 2024.
Survei Reuters pada Januari lalu terhadap 38 analis memprediksi ekspektasi harga emas pada 2024 kurang optimis. Harga emas diperkirakan mencapai USD1.890 per ons pada tahun tersebut.
Analisis TradingEconomics pada 22 Maret lalu memperkirakan komoditas ini akan diperdagangkan pada level USD1.844 pada akhir kuartal pertama 2023. Model makro analisis TradingEconomics dan ekspektasi analis melihat harga logam mulia jatuh ke USD1779 per dalam waktu 12 bulan.
Namun, data hari ini sepertinya berkata lain dan mengubah lansekap pasar emas ke depan.
“Kenaikan terbaru emas setelah jeda satu minggu dalam reli empat minggu terakhir adalah tanda bahwa para trader tidak beranjak dari pandangan bahwa kenaikan suku bunga AS mendekati puncaknya dan mengharapkannya penurunan untuk tahun ini," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA.
"Harga spot mencapai USD2.025 per troy ons menegaskan kelanjutan tren bullish yang mendominasi emas minggu ini, mengingatkan kita bahwa kenaikan berikutnya bisa terletak di level USD2.040," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.
Dixit menambahkan, level harga emas berikutnya akan lebih tinggi dari USD2.060 dan akan lebih dekat ke rekor tertinggi yang terlihat semakin pasti dari hari ke hari.
“Tetapi jika emas gagal bertahan di atas USD2.010, maka kami akan terdorong ke bawah menuju area support USD2.000 dan USD1.990 di pasar spot,” tambah Dixit. (ADF)