"Pergerakan bursa Asia hari ini didorong oleh beberapa sentimen yakni, investor yang masih menilai data inflasi Juli Jepang yang tidak berubah pada Juli 2023 sebesar 3,3% namun di atas ekspektasi pasar di level 2,5% pada Juli 2023," menurut catatan riset tersebut.
Selain itu, adanya tekanan baru dari sektor real estate China, di mana perusahaan real estate besar, Evergrande telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan AS.
"Menyusul hasil risalah FOMC yang membawa sikap Hawkish dari The Fed untuk menahan suku bunganya lebih lama lagi. Hal ini menjadi kekhawatiran investor bahwa pemulihan ekonomi China masih jauh dari harapan," riset tersebut mengungkapkan.
Indeks sektoral ditutup mayoritas tergelincir di sesi I. Pelemahan terdalam dicatatkan oleh sektor transportasi dan logistik 1,18%.
"Pelemahan sektor ini disebabkan oleh proyeksi suku bunga The Fed yang tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama, serta imbauan WFH 50% bagi ASN dari Gubernur DKI Jakarta yang menjadikan sentimen negatif untuk sektor ini," demikian penjelasan riset tersebut.