Adapun rugi dari operasi yang dilanjutkan tercatat sebesar Rp146 miliar, yang merupakan perbaikan signifikan dari kerugian Rp431 miliar pada tahun sebelumnya. Menurutnya, peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan laba bisnis Guardian dan penurunan kerugian di IKEA.
"Termasuk keuntungan dari divestasi bisnis Hero Supermarket dan penjualan properti non-inti, total kerugian yang dibukukan Perseroan pada tahun ini mencapai Rp6 miliar, membaik secara signifikan dari kerugian Rp132 miliar pada 2023," katanya.
Guardian mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba sebesar dua digit, didorong oleh peningkatan volume penjualan serta meningkatnya jumlah pengunjung di mal-mal premium dan destinasi wisata.
"Kinerja IKEA masih terdampak oleh lemahnya permintaan furnitur rumah tangga. Namun, langkah-langkah efisiensi biaya yang diterapkan berkontribusi pada perbaikan hasil operasional dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Hadrianus.
IKEA tetap fokus pada pertumbuhan penjualan melalui inisiatif seperti peningkatan daya tarik toko, optimalisasi tata letak toko, dan penyempurnaan alat belanja. Selain itu, upaya berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan produk melalui peningkatan sumber lokal, didukung oleh strategi pemasaran yang lebih efektif, diterapkan untuk memperkuat relevansi di pasar domestik.
(kunthi fahmar sandy)