Prospek Industri
Kendati sempat terdampak signifikan akibat pandemi Covid-19 sejak 2020, pasar industri keramik, terutama ubin keramik, menurut analisis Mordor Intelligence, berpotensi menikmati pertumbuhan substansial selama beeberapa tahun mendatang.
Ini berkat, jelas Mordor, berkat pertumbuhan signifikan di industri konstruksi hingga perumahan di tengah urbanisasi yang terus berkanjang.
“Ubin keramik Indonesia memiliki keunggulan, seperti desain yang unik dan bahan baku yang alami, yang didukung dengan konsep digital printing untuk menghasilkan ubin keramik yang berkualitas, dan dikenal luas di pasar internasional khususnya di ASEAN,” tulis Mordor dalam laporannya.
Menurut catatan Mordor, konsentrasi pasar ubin keramik di RI cenderung terfragmentasi. Artinya, cenderung memiliki kompetisi tinggi (alias tidak cuma dikuasai oleh 1-5 pemain utama).
Apabila dilihat dari pangsa pasar, ada 5 perusahaan produsen ubin keramik RI, beberapa di antara telah disinggung di atas.
Kelimanya adalah ARNA, KIAS, eks anak usaha MLIA PT Muliakeramik Indahraya, PT Platinum Ceramics Industry, dan PT Roman Ceramic International.
Singkatnya, ARNA masih menjadi pemimpin di subsektor ini di BEI. Hanya saja, CAKK tidak bisa dipandang remeh usai masuknya salah satu crazy rich RI yang sudah lama bermain di industri bahan bangunan.
Saat ini, Hermanto bersama saudara kandungnya Wijono Tanoko menempati posisi kesebelas orang terkaya di Indonesia pada 2021 versi Forbes dengan pundi kekayaan mencapai USD3,3 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.