IDXChannel - Saham-saham emiten farmasi terlihat masih kuat menahan kenaikan kasus Covid-19 sepekan ini. Di awal perdagangan Jumat (4/2/2022), beberapa saham farmasi terlihat bergerak mixed, ada yang naik dan turun akibat varian Omicron yang masih membayangi sentimen pasar global.
Berikut hasil pantauan saham farmasi di sektor kesehatan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.21 WIB.
Kimia Farma (KAEF), -0,45%, ke Rp 2.210 per saham
Kalbe Farma (KLBF), +0,90% ke Rp1.675 per saham
Indofarma (INAF), +0,96%, ke Rp 2.100 per saham
Itama Ranoraya (IRRA), +0,28%, ke Rp 1.775 per saham
Pyridam Farma (PYFA), -0,49%, ke Rp 1.015 per saham
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), 0%, di Rp 935 per saham
Phapros (PEHA), +0,90%, ke Rp 1.120 per saham
Tempo Scan Pacific (TSPC), +0,66% ke Rp1.535 per saham
Untuk saham KAEF, sepekan ini mengalami terus penguatan dengan level tertingginya ada di Rp2.250. Senada, untuk KLBF juga terlihat terus menghijau dan level tertinggi selama sepekan ada di Rp1.680.
Sedangkan INAF dan IRRA berhasil rebound setelah bergerak di zona merah dalam seminggu ini.
Dengan demikian, terlihat bahwa investor memborong saham-saham farmasi di tengah terjadinya lonjakan kasus Covid-19, termasuk Omicron secara global.
(IND)