sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dibuka Menguat, Gerak Wall Street Ditopang Optimisme Turunnya Bunga The Fed

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
01/12/2022 22:05 WIB
Positifnya laju indeks ditopang oleh respon positif pelaku pasar atas rencana Bank Sentral AS, Federal Reserves (The Fed), untuk mulai menurunkan bunga acuan.
Dibuka Menguat, Gerak Wall Street Ditopang Optimisme Turunnya Bunga The Fed (foto: MNC Media)
Dibuka Menguat, Gerak Wall Street Ditopang Optimisme Turunnya Bunga The Fed (foto: MNC Media)

IDXChannel - Tiga indeks bursa saham Amerika Serikat (AS), yang biasa disebut bursa Wall Street, dibuka menguat pada perdagangan Kamis (1/12/2022). Tren menghijau untuk melanjutkan reli yang terjadi sejak sesi sebelumnya.

Positifnya laju indeks ditopang oleh respon positif pelaku pasar atas rencana Bank Sentral AS, Federal Reserves (The Fed), untuk mulai menurunkan suku bunga acuannya.

Dow Jones Industrial Average terpantau naik 0,14 persen menjadi 34.541,85, S&P 500 menanjak 0,3 persen di 4.092,48, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,25 persen ke level 11.496,59.

Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh PVH yang menguat 9,11 persen, Synopsys naik 5,37 persen, dan Pentair menanjak 3,82 persen.

Sedangkan top losers diduduki oleh Salesforce Inc yang turun 9,65 persen, Dollar General yang merosot 7,6 persen, dan Costco yang tertekan 6,17 persen.

Data makroekonomi terbaru menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS periode Oktober naik 0,8 persen (MoM), setelah menanjak 0,6 persen pada September lalu.

Sedangkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, turun menjadi 0,2 persen, dibandingkan September yang meningkat 0,5 persen.

"Data PCE hari ini adalah semacam konfirmasi bahwa memang inflasi di AS mulai melandai," ujar Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Kamis (1/12/2022).

Sam menilai indikator tersebut dapat menjadi pijkan bagi The Fed untuk menurunkan laju suku bunga menjadi 50 basis poin pada bulan Desember, yang kemungkinan akan mengakhiri kebijakan pengetatan suku bunga pada akhir kuartal tahun depan.

Sebelumnya Gubernur Fed Jerome Powell pada Rabu (30/11)mengatakan bahwa sudah waktunya untuk memperlambat kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang. Pernyataan itu membuat respons pasar terhadap suku bunga 50 bps meningkat menjadi 91 persen, jauh dari peluang 75 bps yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

Ke depan investor pasar modal AS masih menunggu data nonfarm payrolls yang diumumkan Jumat besok (2/12/2022). Terdapat ekspektasi bahwa permintaan tenaga kerja bakal melemah, setelah rilis data ADP kemarin menunjukkan adanya penurunan. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement