Selain itu, perseroan juga harus menanggung beban bunga Rp308 miliar. Sementara bottom line tercatat positif akibat dari dampak modifikasi arus kas yang positif Rp418 miliar. Hal ini terkait dengan restrukturisasi pinjaman perbankan yang dilakukan perseroan.
Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas DILD turun 11 persen dalam enam bulan terakhir menjadi Rp846 miliar. Sementara pesediaan tanah dan bangunan juga turun 8 persen dari Rp5,9 triliun menjadi Rp5,4 triliun.
Intiland merupakan salah satu emiten favorit LKH yang merupakan investor legendaris di Indonesia. Pria berusia 65 tahun itu tercatat menggenggam 686 juta saham DILD (6,62 persen) atau setara Rp123 miliar.
(Rahmat Fiansyah)