IDXChannel - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan pengunduran diri salah satu direksinya, yakni Susan selaku Direktur Perseroan. Surat pengunduran diri tersebut telah diterima pada hari ini (8/8).
"Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Susan selaku Direktur Perseroan pada 8 Agustus 2023. Pengunduran diri Susan berlaku efektif per 18 Agustus 2023," kata Direktur dan Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko di keterbukaan informasi BEI, Selasa (8/8/2023).
Hatta menambahkan, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Dia juga menegaskan, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material pengunduran diri tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Saham BATA berakhir anjlok 4,76 persen ke level 400 pada penutupan perdagangan hari ini. Dalam sepekan terakhir, saham tersebut sudah longsor 18,37 persen dan ambles 23,08 persen secara year to date.
Sekadar informasi, Sepatu Bata membukukan rugi bersih senilai Rp32,34 miliar pada semester I-2023. Capaian itu membengkak 125,74 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan paruh pertama tahun lalu senilai Rp14,32 miliar.
Rugi per saham dasar BATA ikut terkoreksi menjadi Rp24,88, dari sebelumnya Rp11,02 per saham. Penurunan kinerja produsen sepatu ini terjadi saat penjualan bersihnya naik 4,82 persen yoy mencapai Rp335,76 miliar.
Kontribusi penjualan ritel atau eceran mendominasi pemasukan sebesar Rp299,34 miliar, disusul perdagangan di e-commerce senilai Rp32,11 miliar.
BATA juga mencatatkan penjualan ekspor senilai Rp2,26 miliar, terpantau sedikit lebih rendah dibandingkan semester awal tahun lalu sebesar Rp2,85 miliar. Penjualan mancanegara berkontribusi sebesar 0,7 persen dari total pendapatan.
Neraca BATA akhir Juni mencatat peningkatan aset 1,10 persen mencapai Rp732,10 miliar. Jumlah utang (liabilitas) membengkak 10,22 persen mencapai Rp445,66 miliar, sedangkan modal bersih terpangkas 10,42 persen menjadi Rp286,44 miliar.
Kas yang digenggam selama enam bulan pertama mencapai Rp7,47 miliar, naik sekitar Rp4,99 miliar dari awal tahun akibat peningkatan penerimaan dari operasional.
(FAY)