Direstui Pemegang Saham, Tesla Bakal Gelar Stock Split Saham 1 Banding 3

IDXChannel - Pemegang saham Tesla Inc memberikan restu atas langkah perseroan dalam melakukan pemecahan saham atau stock split sebesar satu banding tiga pada Kamis (5/8/2022). Langkah ini dilakukan demi menarik perhatian para investor ritel di tengah reli positif sejak Mei lalu.
Pemecahan ini akan membuat harga saham Tesla turun ke kisaran USD300, tetapi perusahaan yang berbasis di Austin, Texas ini belum menentapkan kapan aksi korporasi tersebut akan dilaksanakan. Tesla pertama kali mengumumkan rencana tersebut sejak 28 Maret melalui Twitter.
Jeda empat bulan setelah pengumuman dan pemungutan suara ternhyata memberikan hasil positif: Reli saham-saham berkembang telah membawa Indeks Nasdaq 100 naik hampir 20% dari level terendah Juni, dengan Tesla mengungguli indeks teknologi-berat dan Indeks S&P 500 dengan kenaikan hampir 50% dari titik terendah di akhir Mei.
Saham Tesla telah naik 0,3% dalam perdagangan pasca pasar menjadi USD928,55 di New York. Saham mereka telah mengalami kenaikan selama sebulan terakhir, yakni sebesar 37% sejak akhir Juni hingga penutupan Kamis.
"Waktu pemecahan saham Tesla terlihat sempurna," kata analis Roth Capital Partners Craig Irwin.
Rebound Tesla baru-baru ini membukukan kenaikan 32% pada Juli untuk bulan terbaik sejak Oktober, berkat laporan keuangan kuartal kedua yang tangguh dan RUU perubahan iklim dari Pemerintahan Biden, yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih melalui serangkaian insentif pajak.
Meski begitu, sentimen negatif masih bakal memengaruhi kinerja saham Tesla, yakni gangguan rantai pasokan yang jauh dari beres, meningkatnya ketegangan antara AS dan China, serta Elon Musk yang terlibat dalam sengketa hukum yang berpotensi panjang dan mahal dengan Twitter Inc.
Namun, ada pengalaman yang buruk bagi beberapa perusahaan AS pada aksi stock split ini, di mana pemecahan saham profil tinggi gagal memberikan dorongan yang berarti bagi raksasa lain termasuk Alphabet Inc. dan Amazon.com tahun ini.
Meskipun pemecahan saham tidak berdampak pada model bisnis sebuah perusahaan, agar lebih terjangkau dengan menurunkan harga saham, terutama bagi investor ibu-ibu dan anak muda.
“Memiliki seluruh saham bisa menjadi lebih mudah dan lebih memberdayakan, dan perusahaan-perusahaan ini tahu itu,” kata Callie Cox, analis investasi eToro AS. “Jelas ada keinginan mendasar di pasar ini bagi perusahaan mana pun untuk membuat sahamnya dapat diakses semudah mungkin. Dan sejauh ini, investor telah menanggapi itu.” (TYO)