"Saya sendiri Warga Negara Jepang berasal dari Jepang dan bekerja di AS telah berkeliling ke berbagai negara dan saya datang ke sini di Asia Tenggara sejak tahun 2011 dan Saya melihat potensi yang signifikan dalam hal pertumbuhan di seluruh wilayah tetapi lingkungan kerja sedikit tertinggal dari pertumbuhan dalam negeri," jelas Jun.
"Jadi kami hanya berusaha memberikan apa yang selama ini kurang atau hilang di lingkungan kerja misalnya peluang pelatihan asuransi, peluang finansial itu adalah hal-hal yang selama ini kurang dan perusahaan agak sulit menafkahi karyawannya sendiri," imbuhnya.
Dengan dasar itulah Jun dan Venteny melihat salah satu alasan mengapa tingkat keluar masuk karyawan yang sangat tinggi di setiap negara, jadi pihaknya sekarang mencoba untuk benar-benar melayani dan mencoba memberikan solusi plug in and play untuk lingkungan kerja yang lebih baik di mana perusahaan tidak menghabiskan uang tetapi kita adalah orang yang harus mengabdi demi pekerjaan yang lebih baik dalam lingkungan.
Untuk penggunaan dana hasil IPO, Jun menjelaskan bahwa sebagian dari modal yang diperoleh dari IPO tersebut sudah 42% itu digunakan untuk bisnis jasa keuangan B2B.
"Pada saat yang sama kami juga menawarkan Al, mengalokasikan 60% untuk meningkatkan modal teknologi dan pembangunan infrastruktur dan sisa 18% sebenarnya dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan produk untuk anggota eksklusif solusi Karyawan kami dan karyawan umum," pungkasnya.
(FRI)