Sebagaimana diketahui, PALM bakal menerbitkan 8,65 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp15 per saham. Dana dari aksi korporasi itu bakal digunakan untuk melunasi utang kepada pemegang saham Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan kawan-kawan.
Perseroan memiliki utang kepada Boy Thohir, Winato Kartono, dan Hadi Wijaya Liong senilai Rp3,6 triliun. Metode pelunasannya dilakukan dengan penyertaan saham baru yang diterbitkan oleh PT Alam Permai (AP).
“Selanjutnya akan digunakan oleh PT AP untuk melakukan pelunasan atas seluruh utang usaha sebesar Rp3,61 triliun kepada Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dan Garibaldi Thohir, yang timbul dari transaksi pembelian saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA),” kata manajemen, Senin (15/1/2024).
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka membiayai beban operasional perseroan. Ini meliputi beban gaji dan jasa profesional, dan jasa profesional, dan beban keuangan dalam mendukung kegiatan usaha perseroan.
Selaku pengendali, PT Provident Capital Indonesia (PCI) menyatakan akan melaksanakan HMETD untuk mempertahankan kepemilikannya. PCI akan mengonversi 3,96 miliar saham atau setara 45,80%. PCI juga siap bertindak sebagai pembeli siaga apabila terdapat alokasi rights yang belum diserap oleh investor.
Efektif per 29 Februari 2024, jumlah investor PALM dari masyarakat mencapai 842,68 juta atau setara 11,83%. Bagi investor saham yang memiliki hak tetapi tidak melaksanakan hak HMETD-nya, maka berpeluang mengalami penurunan persentase kepemilikan atau dilusi maksimum sebesar 55,01%.
(FRI)