Kemudian 10 persen akan disalurkan kepada PT DMM dalam bentuk setoran modal kerja untuk melunasi utang di BBCA dan modal kerja. Dan sisanya akan disalurkan kepada PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA) untuk modal kerja, terutama untuk menambah mitra apotik dan pengembangan aplikasi GoApotik.
Setelah IPO, komposisi pemegang saham MDLA yakni Dr. Hetty Soetikno (65,95 persen), PT Ekon Prima (8,99 persen), Penerima Program MIP (0,09 persen), Peserta Program ESA (0,02 persen), dan masyarakat (24,96 persen).
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk dua penjamin emisi efek, yakni Mandiri Sekuritas (CC) dan Indopremier Sekuritas (PD). Saham ini juga telah memperoleh status efek syariah.
Proses penawaran awal (book building) dilaksanakan pada 11-17 Maret 2025 dan penawaran umum 27 Maret-11 April 2025. Dengan demikian, pencatatan alias listing ditargetkan bisa dieksekusi pada 15 April 2025.
(Rahmat Fiansyah)