Dia pun menegaskan, dengan adanya target IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), PAM Jaya justru harus bekerja keras memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.
Sebab, kata Prasetyo, perseroan harus mendapat kepercayaan dari masyarakat Jakarta sebelum menawarkan saham kepada publik atau investor di bursa saham.
“Cakupan PAM Jaya sekarang 73 persen di seluruh wilayah Jakarta. Kalau mau IPO, targetnya harus di atas 80 persen. Sisa itu harus kami kejar, jadi IPO itu bukan tidak ada syaratnya. Direksi harus tunjukkan yang terbaik dulu ke masyarakat sebelum menawarkan ke investor saham. Masyarakat bisa menilai kinerja PAM Jaya. Pokoknya, cakupan jaringan pemipaan harus mencapai 83 persen kalau PAM Jaya mau IPO. Kami akan kerja keras mengejar itu,” kata dia.
(Dhera Arizona)