IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 0,32% ke level 6.953 pada Agustus 2023. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Juni lalu yang berada di level 6.931.
Adapun, non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp20,10 triliun secara month to date, yang utamanya disebabkan oleh transaksi crossing.
Sementara secara year to date, IHSG tercatat menguat 1,50% dengan non-resident membukukan dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp1,18 triliun.
“Penguatan IHSG terbesar pada Agustus 2023 dicatatkan oleh saham di sektor barang baku dan sektor infrastruktur,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi dalam konferensi pers daring pada Selasa (5/9/2023).
Inarno melanjutkan, di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Agustus 2023 menjadi Rp11,20 triliun month to date dan Rp10,38 triliun secara year to date.
Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 0,09% month to date atau menguat 7,17% year to date ke level 369,52.
Untuk pasar obligasi korporasi, kata Inarno, aliran dana keluar investor non-residen tercatat sebesar Rp211,93 miliar month to date, dan secara year to date masih tercatat outflow Rp561,98 miliar.
Di samping itu, sejalan dengan pergerakan global, pasar Surat Berharga Negara (SBN) membukukan outflow investor asing sebesar Rp8,89 triliun month to date, sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 11,88 basis poin (bps) month to date di seluruh tenor.
“Secara year to date, yield SBN turun rata-rata sebesar 41,92 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp84,11 triliun year to date,” ujar Inarno.
Lebih lanjut, di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi sebesar Rp844,47 triliun atau naik 2,05% secara year to date, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 31 Agustus 2023 tercatat sebesar Rp513,24 triliun atau turun 0,66 persen month to date.
Selain itu, investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp6,79 triliun month to date. Secara year to date, NAB meningkat 1,66% dan tercatat net subscription sebesar Rp8,58 triliun.
“Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), hingga 31 Agustus 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 439 Penerbit, 159.408 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp951,20 miliar,” pungkas Inarno.
(SLF)